BAB 4 FUNGSI ALAT KERJA DAN PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK
A. Fungsi Alat Kerja Fiber Optik
Seseorang yang bekerja sebagai maintenance selain dibekali dengan keahlian khusus, di dunia maintenance juga tentunya dikenal dengan alat penunjang perbaikan Alat penunjang ini digunakan sebagai media yang berfungsi untuk melengkapi dan memudahkan pekerjaan seorang maintenance tersebut.
1. Konsep K3 Penggunaan Peralatan Kerja Fiber Optik Pengertian lain menurut OHSAS 18001:2007, Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) adalah kondisi dan faktor yang memengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja serta orang lain yang berada di tempat kerja. Alat kerja dan bahan merupakan suatu hal yang pokok dibutuhkan untuk memproduksi barang Dalam memproduksi barang, alat-alat kerja sangatlah vital yang digunakan oleh para pekerja dalam melakukan kegiatan proses produksi dan di samping itu ialah bahan-bahan utama yang akan dijadikan barang. Instalasi kabel jaringan, baik tembaga atau serat optik dapat berbahaya Oleh karena sering kall, kabel harus ditarik melalui langit-langit dan dinding di mana terdapat hambatan atau bahkan bahan tak terduga dan beracun. Maka anda harus mengenakan pakaian yang melindungi Anda dari bahan-bahan yang cukup berbahaya. Misalnya saja memakai celana panjang, kemeja lengan panjang sepatu kukuh yang mencakup kaki Anda, dan sarung tangan. Hal itu yang paling penting adalah memakai kacamata keselamatan. Jika memungkinkan, meminta manajemen gedung atau seseorang yang bertanggung jawab membangun jika ada bahan berbahaya atau hambatan yang perlu Anda ketahui sebelum memasuki area langit-langit
Prosedur keselamatan pada saat menggunakan tangga yaitu sebagai berikut
a. Baca label pada tangga dan ikuti petunjuk keselamatan apa pun tertulis di alasnya.
b. Jangan pernah berdiri di anak tangga puncak tangga. Anda dapat dengan mudah kehilangan keseimbangan dan jatuh.
C Pastikan bahwa orang-orang di daerah yang tahu Anda akan bekerja di sana agar mereka lebih waspada dengan Anda yang sedang bekerja.
Peralatan yang diperlukan untuk menginstal tembaga dan kabel serat optik mungkin berbahaya untuk digunakan. Berikut hal yang harus diikuti ketika bekerja dengan kabel.
a Pastikan bahwa alat yang Anda gunakan dalam keadaan baik.
b. Perhatikan apa yang Anda lakukan Pastikan bahwa Anda tidak melukai diri
sendiri atau siapa pun. Selalu memakai kacamata keselamatan ketika memotong, mengupas, atau menyambung kabel.
d. Pakailah sarung tangan bila memungkinkan dan pastikan untuk membuang limbah dengan benar.
2. Fungsi Splicer
Penyambungan kabel optik dikenal dengan istilah splicing. Dalam penyambungan fiber optik diperlukan alat khusus yaitu splicer. Terdapat 2 metode dalam penyambungan optik yaitu fusion splicing dan mechanical splicing, Fusion splicing memiliki redaman lebih kecil yaitu sekitar 0.1 dBm dibanding Mechanical splicing yang mencapai 0.5 sampai 0.75 dbm di setiap sambungannya. Fusion splicing melakukan penyambungan dengan cara menyelaraskan/meluruskan kedua ujung serat optik yang ingin disambung, kemudian memanaskan, dan meleburnya hingga menjadi 1 bagian yang tersambung. Fusion splicer menggunakan nichrome wire (teknik lama), atau CO, laser atau pun gas api untuk melelehkan serat optik yang ingin disambung. Seiring canggihnya teknologi terdapat fusion splicer yang mampu melakukan splicing sampai 24 core bersamaan. Umumnya biaya yang harus ditanggung adalah harga per core (satu sisi) rata-ratanya sekitar 50 ribu Blaya tersebut di luar jasa penarikan kabel dan aksesori pendukung seperti pigtail. Box ODF, dan lainnya
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik. Adapun serat tersebut terbuat berbasis kaca, dan suatu daya listrik yang telah diubah menjadi sebuah media
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu Anda ketahui, bahwa fusion splicer ini harus memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi. Hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media. Media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah. Hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.
3. Fungsi OTDR (Optikal Time-Domain Reflectometer) OTDR (Optikal Time-Domain Reflectometer) merupakan suatu peralatan optoelektronik yang digunakan untuk mengukur parameter-parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan pencerai dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat optik. OTDR pada dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul akuisisi data, CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor. Dengan OTDR seorang engineer dapat mengetahui kualitas dari fiber optik, besar redaman sepanjang lintasan fiber optik sampai lokasi putusnya kabel (berapa jauh dari lokasi pengukuran) yang sangat berguna bila terjadi putus kabel optik.
Fungsi OTDR adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui posisi gangguan.
Untuk melacak posisi gangguan.
b. c. Pada jarak (m) berapa terdapat gangguan.
d. Pengukuran di OTB.
Cara kerja OTDR adalah apabila keadaan loss pada jaringan dari jalur lainnya terdapat gangguan atau terdapat kabel yang putus, maka akan tampak pada layar OTDR. Cara pengecekan alat ini adalah dengan cara mengirim sinyal laser pada Jaringan kabel FO maka pada layar ini akan tampak grafik garis yang di mana terdapat kenaikan-kenaikan (garis) kecil yang menunjukan bahwa terdapat joint atau sambungan. Cara pengecek alat ini mengirim signal laser pada jaringan kabel optik maka pada layar alat ini akan tampak grafik garis yang di mana terdapat kenaikan-kenaikan kecil yang menunjukkan bahwa terdapat joint sambungan), Tempat yang terjadi gangguan akan tampak dalam alat ini jika jarak yang tampak kurang dari jarak sebenarnya. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah,
a. Jarak Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
b. Loss Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
c. Atenuasi
Atenuasi dari serat dalam suatu link.
d. Refleksi
Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss kone ktor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.
4. Fungsi OPM (Optikal Power Meter)
OPM digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optik. Dari informasi power yang diterima, seorang engineer dapat mengetahui apakah kualitas power masih dalam spesifikasi perangkat yang digunakan atau tidak. Tidak dapat digunakan untuk mensegmentasi permasalahan untuk mentrace apakah sumber masalah dari SFP yang powernya sudah lemah, dari Patch cord yang bermasalah, dari core yang berada pada ODF/OTB, atau dari lintasan optik yang membentang di luar sana. Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari sinyal cahaya yang sudah masuk. OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi Anda yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini. Berikut rumusnya
TX-RX... dB dibagi jarak (Km)
A Gambar 4.5 Optical Power Meter
5. Fungsi Cleaver
Cleaver tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optiknya sudah dikupas. Perlu Anda ketahui juga a bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapi. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, Anda bisa teruskan ke tahap Jointing
6. Fungsi Stripper Sama seperti kabel-kabel yang lain, salah satunya seperti kabel koaxial dan UTP, kabel fiber optik juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan daging kabel.
Komentar
Posting Komentar